Shell International saat ini mengembangkan permodelan skenario (Shell Scenarios) untuk mengeksplorasi peta jalan transisi energi untuk beberapa negara, termasuk Indonesia.
Chief Economist Shell International Mallika Ishwaran mengatakan permodelan Shell ini dilatari oleh ketidakpastian pertumbuhan ekonomi, suplai energi, dan aksi perubahan iklim, sehingga dunia bisa mempertimbangkan konsekuensi dari opsi jangka pendek, termasuk implikasi untuk langkah transisi energi dan dampaknya terhadap perubahan iklim.
“Skenario ini membantu bagaimana tiga hal ini berinteraksi satu sama lain dan keterkaitannya satu sama lain,” kata Mallika di Jakarta, 28 Juni 2022.
Skenario Shell, katanya, akan melihat semua faktor pendorong untuk menentukan apa yang mesti dilakukan untuk masa depan dan membantu menguji strategi yang sudah Shell buat.
Tiga skenario Shell terakhir ini adalah Wave, Island, dan Sky 1.5, dengan menggunakan berbagai prasangkayng berbeda tentang bagaimana dunia berkembang setelah pandemi.
“Wave menggunakan asumsi di mana kesejahteraan menjadi faktor terdepan.
Kami melihat bagaimana pemerintah membuka peluang ekonomi untuk memastikan kesejahteraan tercapai,” katanya.
Sementara Island adalah skenario bagaimana dunia mengedepankan ketahanan dan bagaimana negara mencukupi kebutuhan sendiri setelah pandemi.
Kemudian, Sky 1.5 bagaimana dunia mengedepankan kesehatan terlebih dahulu, termasuk advokasi dalam kebijakan.
“Setiap skenario memiliki efek pendorong perubahan yang berbeda.
Setiap skenario memiliki hasil yang berbeda dalam hal perubahan iklim, respons pandemi, pengembangan teknologi, geopolitik, dan juga ketidaksetaraan,” kata Malika.
Skenario Wave, Island, Sky 1.5 menggambarkan dunia yang berbeda, tetapi ketiganya memiliki tren yang sama, yakni kebutuhan energi dan efisiensi yang meningkat.
Semua skenario dengan elektrifikasi banyak digunakan dan datang dari sumber yang terbarukan.
Adapun sektor yang sulit memakai elektrifikasi, seperti aviasi, industri alat berar, hingga perkapalan, tetap membutuhkan bahan bakar molekuler yang bisa diperoleh dari hidrogen dan biomassa.